Dalam komunikasi dua arah, terkadang terjadi hambatan dalam pelaksanaannya. Faktor penyebabnya bisa dari pembicara (pemberi informasi) ataupun dari pendengar (penerima informasi).
Kesalahan oleh pembicara (pemberi informasi) antara lain:
• Cepat-cepat berbicara tanpa dengan baik menyusun pikiran terlebih dahulu.
• Memasukan terlalu banyak gagasan dalam pesan kita, apalagi gagasan-gagasan itu kadang-kadang tidak saling berhubungan.
• Merumuskan pertannyaan-pertannyaan terlalu pendek, sehingga tidak memuat cukup informasi.
• Tidak menyesuaikan rumusan pesan kita dengan sudut pandang pendengar.
• Kemampuan berbahasa yang kurang. Kemampuan berbahasa yang kurang akan berdampak pada pesan yang tidak akan sampai dan dimengerti dengan baik.
Kesalahan yang dilakukan oleh pendengar adalah:
• Tidak menaruh perhatian kepada pembicara.
• Sudah merumuskan jawaban-jawaban sebelum mendengarkan semua yang hendak dikatakan oleh pembicara.
• Cenderung mendengarkan detali-detail, seperti kata, intonasi dan sebagainya, bukan mendengarkan pesan secara keseluruhan.
• Memberikan penilaian benar atau salah sebelum memahami sepenuhnya pesan yang disampaikan pembicara
• Bukan pendengar yang baik. Dengan gampang perhatian seseorang terpecah untuk hal-hal yang lain.
Pengalaman saya adalah ketika pertama kali saya menjadi trainer untuk karyawan baru customer service, saya merasa ada hambatan dalam menyampaikan materi. Saat itu peserta training ada sekitar 30 orang. Karena baru pertama kali menjadi trainer dan sebelumnya saya juga tidak mempelajari bagaimana cara berbicara di depan audience, saya agak ragu apakah saya bisa menyampaikan materi dengan baik dan materi tersebut bisa diterima oleh para peserta. Bagaimanapun juga materi harus tetap saya sampaikan.
Saya merasa apa yang saya sampaikan tidak sampai ke para peserta dengan maksimal. Hal ini saya rasa karena para audience tampak masih kurang paham akan materi yang saya sampaikan. Kesalahan bisa saja ada di saya ataupun di pendengar. Seperti teori yang saya tulis di atas, menurut saya kesahalan yang saya lakukan adalah tidak menyesuaikan rumusan dengan sudut pandang pendengar. Karena saya engineer maka yang saya sampaikan sangat bersifat teknis. Hal ini mungkin yang menyebabkan apa yang saya sampaikan tidak sampai dengan baik ke peserta.
Pada kesempatan lain, saya memperbaiki kesalahan yang saya lakukan. Sayapun menyadari bahwa peserta juga pasti akan melakukan kesalahan-kesalahan seperti tidak menaruh perhatian kepada pembicara atau bukan pendengar yang baik. Saya mencoba untuk mengajak peserta untuk interaktif. Sehingga hambatan-hambatan bisa saya minimalkan. Hasilnya pun sesuai dengan yang saya harapkan. Saya merasa materi yang saya sampaikan bisa diterima dan dimengerti dengan baik oleh para peserta.
Sabtu, Desember 10, 2011
Langganan:
Postingan (Atom)